[JAKARTA, MASJIDUNA] – Polemik pemilik Padepokan Nurdzati Sejati Samsudin Jadab atau akrab disebut Gus Samsudin telah menjadi perbincangan masyarakat luas. Polemik itu dipicu dari pesulap merah alias Marchel Radival yang mengklaim membongkar trik pengobatan yang dilakukan Gus Samsudin. Di balik polemik itu, ada salawat yang kerap dilantunkan Gus Samsudin dan pengikutnya. Apa isi salawatnya?
Gus Samsudin Jadab tiba-tiba menyeruak dalam pemberitaan nasional. Ini dipicu setelah ketegangan antara Pesulap Merah dengan Gus Samsudin yang ramai di kanal YouTube. Meski demikian, nama Gus Samsudin di YouTube bisa disebut “SelebTube”. Warga internet yang mengikuti akun resmi Gus Samsudin dengan channel “Padepokan Nur Dzat Sejati” telah memiliki 1,61 juta subcriber. Padahal, akun ini baru dibuat belum genap lima tahun, tepatnya pada 23 Februari 2019. Capaian yang luar biasa untuk ukuran pembuat konten (content creator) yang bukan berasal dari kalangan selebriti.
Akun ini juga cukup produktif mengunggah konten. Termasuk kerap menyiarkan siaran langsung. Hingga Rabu (3/8/2022) ini saja, konten yang diunggah akun ini nyaris tembus di angka 500 juta penonton, tepatnya sebanyak 483,066,325. Tim Padepokan Nur Dzat Sejati ini cukup peduli dengan keberadaan media sosial. Ragam pltaform media sosial juga disiapkan oleh tim seperti Instagram, TikTok, hingga Facebook. Bahkan, akun Youtube untuk Gus Samsudin Jadab sendiri juga tersedia seperti “Gus Samsudin Jaddab” dan “Gus Samsudin Family”. Untuk dua channel ini belum diketahui apakah akun resmi atau bukan.
Gus Samsudin dalam tayangan di YouTube resminya baik saat beraksi melakukan penyembuhan kepada pasien maupun saat melakukan ruqyah bersama di padepokan yang terletak di Desa Rejowinangan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar ini kerap membaca Salawat Nuridzati. Bahkan, nama padepokan yang didirikan pria asal Lampung ini juga dinisbatkan dengan nama salawat tersebut; Padepokan Nur Dzati Sejati.
Lalu seperti apa lafaz salawat Nuridzati dan apa saja faidahnya? Salawat Nurdzati disusun oleh Imam Abu Hasan Asy-Syadzili yang juga pendiri tarekat Syadziliyyah. Ulama besar yang dilahirkan di Desa Ghomaroh, Maroko, Afrika Utara pada tahun 593 H atau bertepatan tahun 1197 M. Berikut lafaz Salawat Nuridzati:
اَللّٰهُمَّ صَلِّى وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىٰ سّيِّدِنَا مُحَمَّدِ نِالنُّوْرِ الذَّاتِى وَالسِّرِّ السَّارِى فِى سَائِرِ الْأَسْمَاءِ وَالصِّفَاتِ وَعَلىٰ اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
Allahumma Sholli Wa Sallim Wa Baarik ‘Ala Sayyidinaa Muhammadin-Nuridzaati Wassirris Saari Fii Saairil Asmaai Washifaati Wa ‘Ala Aalihi Wa Shohbihi Wa Sallim.
Artinya: “Ya Allah tambahkanlah kesejahteraan, keselamatan serta keberkahanMU kepada junjungan kami Baginda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa salam, yang merupakan cahaya Dzat (Allah) dan juga rahasia yang mengalir pada seluruh nama dan seluruh sifat, dan tambahkanlah pula kesejahteraan, keselamatan dan keberkahan kepada keluarga dan para sahabatnya.”
Adapun keutamaan dari bacaan salawat ini, sejumlah sumber menyebutkan dapat memperlancar rezeki, menyembuhkan penyakit, pelindung diri dari marabahaya, mendapat syafaat rasulullah.
Terlepas dari polemik yang muncul dari metode pengobatan yang dilakukan Samsudin Jadab, bacaan salawat Nuri Dzati merupakan salawat yang ditujukan kepada rasulullah. Membaca salawat kepada rasulullah merupakan perintah dari Allah sebagaimana disebutkan dalam al-Quran.
[RAN/Foto: Tangkap Layar YouTube Padepokan Nur Dzat Sejati]