Begini Adab Tidur dalam Kondisi Junub

Kendati diperbolehkan, seorang yang hendak tidur dalam keadaan junub disunnahkan untuk berwudhu terlebih dahulu.

[JAKARTA, MASJIDUNA]  — Seorang yang tengah dalam keadaan junub di malam hari, diperbolehkan menunda mandi janabah. Ataupun diperbolehkan seseorang tidur, kendatipun dalam keadaan terkena hadas besar. Penjelasan demikian bisa dijumpai dalam kitab Ibnu Rajab dalam kitab Fathul Bari Li Ibni Rajab, Jilid I, halaman 346: “Sungguh seorang yang tengah dalam junub diperbolehkan menunda mandi junubnya selama waktu shalat tidak hampir baginya”.

Penjelasan ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis riwayat Imam Al-Bukhari dan Muslim, yang bersumber dari sahabat Abu Hurairah, yang termaktub dalam kitab Fathul Bari karya Ibnu Hajar As-Qallani sebagai berikut: Dari Abu Hurairah r.a., bahwasannya Nabi saw. (suatu hari pernah) menemuinya di salah satu jalan Madinah, sedangkan ia dalam keadaan junub. Maka, ia pun menghindar dari Nabi saw., pergi dan mandi besar. Kemudian ia datang lagi. Nabi saw. bertanya, “Di manakah kamu tadi wahai Abu Hurairah?” Abu Hurairah menjawab, “Saya dalam keadaan junub, saya malu duduk-dukuk bersamamu sedangkan aku dalam keadaan tidak suci.” “Maha Suci Allah, sungguh muslim itu tidak najis.”

Kendati diperbolehkan, seorang yang hendak tidur dalam keadaan junub disunnahkan untuk berwudhu terlebih dahulu. Ini merupakan adab tidur dalam keadaan junub. Hal ini berdasarkan hadis Nabi yang bersumber dari Aisyah,  yang diriwayatkan oleh Imam Muslim: “Sesungguhnya Nabi saw. ketika hendak makan atau tidur sedangkan beliau dalam keadaan junub, maka beliau wudhu”.

Para ulama menjelaskan orang yang hendak tidur, maka dianjurkan untuk berwudhu terlebih dahulu. Pun orang yang tengah junub, ketika hendak makan dan minum terlebih dahulu melaksanakan wudhu terlebih dahulu. Dengan demikian,  orang yang junub diperbolehkan mengakhirkan mandi wajib, selama tidak ada kewajiban mendesak.

Adab kedua bagi orang yang ingin tidur padahal tengah dalam keadaan adalah membasuh kemaluannya. Penjelasan ini terdapat dalam sebuah hadis riwayat Aisyah, yang menjelaskan Nabi Muhammad membasuh kemaluan sebelum tidur saat tengah junub. Nabi bersabda: “Artinya:Nabi Muhammad SAW, jika hendak tidur, padahal dalam keadaan junub, maka beliau mencuci kemaluannya terlebih dahulu dan lalu berwudhu sebagaimana melaksanakan wudhu untuk shalat”.

Semoga bermanfaat.

[Sumber:BimasIslam Kemenag/ilustrasi: Pixabay]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *