Habib Idrus Alhamid, Rektor IAIN Fattahul Muluk Papua Raih Guru Besar

[MASJIDUNA, JAKARTA]- Rektor IAIN Fattahul Muluk Papua Habib Idrus Alhamid resmi menyandang gelar Profesor. Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1191/MPK/KP/2021 tertanggal 11 Januari 2021.

Pria kelahiran 9 September 48 tahun lalu itu merupakan putera pasangan Sayyid Umar al-Hamid dan Sayyidah Fatimah. Pendidikan formal sejak tingkat dasar hingga tingkat atas ia tempuh di Pulau Buru melalui jalur keagamaan. Mulai Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah hingga Madrasah Aliyah.

Habib Idrus yang merupakan alumni IAIN Alaudin, Makassar (1997) ini menuntaskan program magister di Universitas Gadjah Mada di program Admnistrasi Publik (2008). Di kampus yang sama, ia juga menempuh jenjang program doktoral di bidang religius and cross cultural studies (2014).

Habib Idrus mendapat gelar guru besar di bidang Sejarah Peradaban Islam. Bagi Habib Idrus, sejarah peradaban Islam merupakan gerbang interpretasi nilai luhur budaya bangsa yang harus diutamakan. “Kanapa demikian? kita dapat memahami saat saat Pra Kemerdekaan ada polemik Piagam Jakarta, yang akhirnya melahirkan Kementerian Agama RI, Sebagai garda pemersatu bangsa,” ujar Habib Idrus saat berbincang dengan MASJIDUNA.COM, Kamis (21/1/2021).

Menurut pria yang telah mengabdi di Kementerian Agama selama 22 tahun ini, sejarah merupakan jalan yang memiliki ragam interpretasi nilai. Adapun Islam, sambung Habib Idrus, merupakan sumber tata nilai yang telah berbaur dalam bentuk akulturasi dengan ragam teologi dalam setap kejidupan dalam etika budaya lokal.

Guru besar pertama di IAIN Fattah Muluk ini telah menghasilkan sejumlah karya ilmiah seperti “Jalan Panjang Perdamaian Papua” (2015), “Ba’alawi Warisan Pusaka Rasulullah SAW ” (2012) serta sejumlah tulisan ilmiah yang tersebar di sejumlah jurnal ilmiah.

Di awal karir, Habib Idrus memulai sebagai Dosen DPK di Universitas Cendrawasih (1998-2002) kemudian beralih ke pegawai administrasi Kementerian Agama sebagai Pelaksana Bidang Bimas Ialam Kanwil Depag Papu (2002-2003), Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam (2003-2004).

Baru setelah itu, pria yang memiliki 4 putera ini kembali ke habitat akademik dengan menjadi pejabat sementara Ketua STAIN Al-Fatah Jayapura (2004-2014), Ketua STAIN Al Fatah Jayapura (2014-2018) dan hingga saat ini menjabat sebagai Rektor IAIN Fattahul Muluk Papua (2018 – sekarang).

Sepanjang berkarir menjadi pimpinan di perguruan tinggi keagamaan Islam, Habib Idrus menorehkan sejumlah prestasi. Seperti STAIN Al Fatah dinobatkan sebagai Satu Kerja Pengelola Kas Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) peringkat I (2016) oleh Kementerian Keuangan, setahun kemudian STAIN Al Fattah kembali meraih penghargaan sebagai Satker Pengelolaan SBSN terbaik kedua.

Di tingkat regional, Habib Idrus juga mendapat penghargaan oleh Bupati Jayapura atas gagasan pencanangan zona integritas kerukunan umat beragama dan budaya Papua khususnya di Jayapura.

[RAN/Foto: iaianfmpapua.ac.id/istimewa]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *