[JAKARTA, MASJIDUNA]—Wabah Corona yang belum ada tanda-tanda berakhir ini, membuat semua pihak mengulurkan tangan. Berkolaborasi adalah salah satu bentuk yang paling banyak dilakukan.
Seperti Muhammadiyah yang meluncurkan “Mentari” , bentuk kolaborasi sejumlah rumah sakit di bawah Muhammadiyah Aisyiyah dalam menangani Covid-19.
Ketua Muhammadiyah Covid-19 Commad Centre (MCCC) Agus Samsudin mengatakan, Mentari Covid-19 berdurasi enam bulan. Didukung sepenuhnya Usaid dan melibatkan 30 rumah sakit PKU Muhammadiyah dan Aisyiyah seluruh Indonesia, di tujuh provinsi yang hampir semua RS rujukan.
“Selain kapabilitas pelayanan, program ini juga meningkatkan kerja sama antar rumah sakit Muhammadiyah Aisyiyah seluruh Indonesia. Sehingga, RS-RS itu bisa belajar bersama tangani kasus-kasus terkait Covid-19,” kata Agus, Rabu (5/8).
Agus turut menyambut baik dukungan mitra-mitra seperti USAID, DFAT Australia, Unicef dan kerja bersama pemerintah serta non-pemerintah. Semuanya bekerja kolaboratif hentikan rantai sebaran dan tangani kasus Covid-19 secara benar.
Terkait perkembangan layanan Muhammadiyah dalam penanganan Covid-19, Agus mengungkapkan, hingga kini Muhammadiyah sudah menggelontorkan dana Rp 182 miliar lebih. Dari sana, ada lebih dari tiga juta orang penerima manfaat.
“Sedangkan, pasien Covid-19 yang masih dalam perawatan mencapai 357 orang di 79 rumah sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah di seluruh Indonesia,” ujar Agus.
Ketua PP Muhammadiyah Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, Agus Taufiqurrohman mengingatkan, pandemi Covid-19 ini belum berakhir. Maka itu, semua harus tetap menjaga komitmen, teguh bersama mengatasi wabah yang ada.
“Muhammadiyah menggerakkan seluruh komponen yang dimiliki mulai dari majelis, lembaga, ortom, dan amal usaha bekerja sama dengan semua pihak yang memiliki semangat sama, ikhtiar betul dalam rangka mengatasi pandemi Covid-19,” kata Agus.
Agus berharap, program Mentari Covid-19 ini semakin menguatkan langkah dakwah Muhammadiyah di bidang kesehatan. Khususnya, dalam menangani pandemi Covid-19 dan menguatkan seluruh pelayanan kesehatan di Persyarikatan Muhammadiyah.
(IMF/foto: muhammadiyah)