Kisah Salahuddin dan Adab Islam Terhadap Orang Sakit

[JAKARTA, MASJIDUNA]—Kehidupan tak selalu dalam keadaat sehat wal afiat. Ada kalanya hidup manusia diiringi penyakit. Ada penyakit menahun yang diderita ada pula yang hanya sebentar saja.

Dalam Islam, sakit apapun dinilai akan membawa berkah apabila si sakit menerimanya dengan lapang dan berharap pada rahmat dan pertolongan Allah. Itulah makanya, ada hadits yang menyebutkan bahwa sakit bisa menggugurkan dosa.

Sementara bagi yang sehat, Islam sangat menganjurkan agar menjenguk orang sakit. Sebab orang sakit membutuhkan hiburan, penguatan dan nasihat dalam sakitnya. Si sakit haruslah diberi nasihat agar tetap optimistis dan jangan sampai terus menerus mengeluh karena penyakitnya.

Dalam sebuah hadits Rasulullah mengatakan “Barang siapa yang menjenguk orang yang sedang sakit, dia senantiasa berada dalam kurfah (kebun) di surga, hingga ia kembali ke rumahnya, ” (hadits riwayat Ahmad dan Tirmizi). Hadits ini memberikan penegasan bahwa menjenguk orang sakit merupakan kebaikan yang dibalas dengan surga.

Dalam situasi Indonesia saat ini, ketika berbagai penyakit datang silih berganti seperti virus corona, demam berdarah dan berbagai penyakit lainnya yang merengguta jiwa, maka tak sepantasnya seorang Muslim bersuka ria. Orang Islam di Indonesia yang merupakan mayoritas haruslah yang paling prihatin dan banyak mengulurkan tangan memberi bantuan. Jika tidak bisa memberikan bantuan, maka setidaknya membantu dengan doa. Doa dalam Islam adalah otaknya ibadah.

Musibah yang menimpa umat Islam berupa penyakit, haruslah menjadi keprihatinan bersama. Tidak boleh ada caci maki, apalagi sampai ada kebencian. Islam yang merupakan agama kasih sayang, bahkan kepada musuh sekalipun tetap berharap diberi kesembuhan. Ingatlah kisah panglima perang Salahuddin Al Ayubi dalam perang salib di abad pertengahan. Ketika itu Raja Richard dari Inggris yang diberi julukan “The Lion Heart” terbaring sakit. Salahuddin pun mengirimkan seorang dokter terbaiknya agar sang raja lekas sembuh. Bahkan ada kisah yang menyebutkan bahwa Salahuddin sendiri yang datang kepada sang raja, tapi dia menyamar sebagai dokter. Kisah itu memberikan pelajaran, betapa adab Islam terhadap si sakit adalah mendorongnya agar sembuh.

(IMF/foto:istimewa)

One thought on “Kisah Salahuddin dan Adab Islam Terhadap Orang Sakit

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *