Kehidupan Harus Disyukuri, Jangan Meminta Kematian

[JAKARTA, MASJIDUNA]—Hidup adalah pemberian Allah yang layak untuk disyukuri. Memang, banyak persoalan yang menimpa manusia. Kesempitan rezeki, deraan penyakit yang tak kunjung sembuh, dan sejumlah permasalahan yang membuat manusia frustrasi.

Banyak orang mengambil jalan pintas: bunuh diri, hal yang sangat dilarang dalam Islam. Islam memulikan kehidupan dan kehidupan harus dirawat.

Namun, ada pula yang enggan bunuh diri namun sangat berharap agar Allah segera mengambil nyawamnya. Namun Rasullah pun tetap meminta umatnya agar jangan meminta kematian, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Anas r.a, katanya, Rasulullah bersabda: “Sekali-kali janganlah kamu meminta-minta kematian karena suatu musibah yang menimpa. Jika kamu hendak meminta juga, maka berdoalah, Allahuma ahyini maa kaanatil khairan li,wa tawaffani idza kaanati wafaatu khairan li (Ya Allah, panjangkanlah umurku jika umur panjang itu lebih baik bagiku dan matikan aku jika mati itu lebih baik bagiku.”

Dalam kondisi yang sudah sangat mendesak, seperti penyakit menahun yang sangat membawa derita bagi si pasien dan keluarganya, Rasulullah telah mengajarkan doa tersebut. Namun, dari doa yang diajarkan tersebut tampak bahwa permohonan kematian pun tetap dalam adab dan etika. Yakni, memohon panjang umur atau kematian bila salah satunya memang yang terbaik bagi si pemohon. Bukan permintaan yang disertai oleh rasa kesal atau kemarahan pada takdir Allah.

(IMF/foto:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *