[JAKARTA, MASJIDUNA]—Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan mengusulkan adanya kongres masjid. Kongres masjid diperlukan untuk membedah berbagai persoalan umat Islam di tanah air. “Saat ini banyak masjid yang sudah melakukan pemberdayaan umat, namun tidak terekspose. Jadi, kita perlu berkumpul mengadakan kongres masjid,” usulnya di Kantor MUI, Jakarta, Jumat (21/02/2020).
Amirsyah mencontohkan Masjid Jogokariyan di Jogjakarta, yang berhasil memberdayakan umat lingkungan masjid. “Itu (manajemen Masjid Jogokariyan) perlu dikloning,” tuturnya.
Masjid Jogokariyan disebut sebagai masjid percontohan karena model manajemennya yang berorientasi kepada jamaah. Bahkan pengurus masjid mengaku bangga bila saldo masjid kosong karena dipergunakan untuk kepentingan jamaah. Sampai-sampai kehilangan motor pun bisa diganti oleh pengurus masjid.
Nah, alasan mendasar pentingnya kongres masjid adalah karena masjid merupakan basis peradaban dan pemberdayaan ekonomi umat. Masjid dengan manajemen yang bagus akan mampu menarik jamaah dan hal itu merupakan modal untuk pemberdayaan.
Namun selama ini hal tersebut kurang disentuh secara serius sehingga yang muncul kadang kala berita negatif tentang pengurus masjid.
Jumlah masjid yang mencapai lebih dari 800 ribu adalah potensi ekonomi yang sangat besar.
(IMF/foto:kabupatenkarawang)