Hari Ini, 112 tahun Lalu Hamka Dilahirkan

[JAKARTA, MASJIDUNA]—Ulama besar Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Hakma) dilahirkan tepat pada 17 Pebruari 1908 di Nagara Sungai Batang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Nama besar Hamka sudah mewarnai republik ini sejak zaman Orde Lama. Dia adalah penulis dan wartawan yang karya-karyanya terus dibaca sampai sekarang.

Kiprahnya di bidang dakwah Islam tidak diragukan lagi. Pernah duduk sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang pertama pada 1975, kemudian mengundurkan diri dan lebih banyak muncul sebagai penceramah agama di televisi, radio, dan langsung memberikan pengajian kepada jamaah di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan hingga akhir hayatnya.

Dalam bidang susastra, nama Hamka memang tidak bisa ditanggalkan. Beberapa novelnya seperti “Tenggelamnya Kapal van der Wicjk” dan “Di Bawah Lindungan Ka’bah” terus dicetak ulang dan dibaca sampai sekarang.

Salah satu karyanya yang fenomenal dalam bidang ilmu agama adalah “Tafsir Al-Azhar” yang ditulis saat dia dipenjara pada 1964. Kala itu, Hamka dituding melakukan subversif, yang tidak pernah dia lakukan bahkan tanpa proses peradilan sama sekali.

Meski tidak menamatkan pendidikan formal, Hamka mendapatkan gelar doktor honoris causa dari Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, sebuah gelar yang jarang sekali diterima ulama Indonesia hingga sekarang.

Hamka meninggal pada 24 Juli 1981 dalam usia 73 tahun. Hadir melayat kala itu, Presiden Soeharto, Wakil Presiden Adam Malik dan Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim.

Meski Hamka sudah meninggal lebih dari 30 tahun silam, namun kiprahnya masih dikenal masyarakat Indonesia. Novel biografinya akan segera diluncurkan pada bulan ini dan film tentang Hamka pun sedang dibuat yang akan dibintangi oleh aktor Vino G Bastian.

(IMF/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *