[JAKARTA, MASJIDUNA]—Tak banyak yang memperhatikan bahwa Islam di negara-negara Amerika Latin perlahan namun pasti terus tumbuh. Beda dengan di Eropa dan Amerika Serikat, yang perkembangannya sangat pesatdan sering jadi pusat pemberitaan. Salah satu kota yang penduduknya tertarik pada Islam adalah Chiapas, kota kecil di Meksiko yang merupakan jantung peradaban “Maya”, suku asli di Amerika Latin.
Beberapa media asing seperti The Independent dan National Geographic pernah secara khusus menurunkan laporan tentang Islam di Chiapas, yang sangat unik karena memadukan cara berpakaian budaya Maya dan Islam. Gambaran Islam di Chiapas pun disebut jauh dari kesan stigma kekerasan. Meski pun, kecurigaan itu awalnya muncul. “Orang-orang memperhatikan kami ketika kami pindah agama. Mereka menganggap kami teroris dan ketakutan,” kata Mustapa, salah seorang penduduk lokal. Namun seiring berjalannya waktu, stigma itu perlahan hilang juga.

Pada 2014 lalu fotografer dari National Geographic Giulia Iacoluti pernah mendatangi Chipas. Dia bertemu dengan seorang imam masjid setempat. Kala itu ketakutan pada terorisme yang disematkan pada Islam sedang ramai di dunia. Namun ketika berkunjung ke Chiapas, kesan itu hilang sama sekali.
Umar, bekas pendeta evangelis yang masuk Islam pada tahun 1990-an kini bertindak sebagai penghubung antara masyarakat kristen setempat dan masyarakat muslim, menceritakan hubungan yang harmonis antara masyarakat Chiapas yang muslim dan penduduk setempat yang sebagian besar menganur Katolik Roma.
Berdasarkan catatan, ada 5.500 penduduk asli Meksiko yang memeluk Islam sejak 1989. Terbanyak di Chiapas. Yang mengherankan banyak kalangan, berita tentang aksi terorisme yang selalu menyudutkan Islam justeru tak banyak berpengaruh di sini.
Kehadiran Islam di Chiapas, tidak lepas dari kehadiran kaum imigran dari Lebanon, Suriah dan kelompok-kelompok Islam sufi asal Spanyol.
Salah satu kekhasan dari Muslim di Chiapas adalah mereka tetap dengan busana daerahnya namun memadukan dengan kerudung bagi perempuan, sementara yang lelaki memakai kufi atau peci khas timur tengah.
Masyarakat Chiapas merupakan masyarakat asli Meksiko yang disebut dengan “Tzotzil community” yang secara bahasa diartikan “manusia kelelawar”, merujuk pada penamaan dari suku leluhur mereka. Penduduk Chiapas ada 300 ribu orang, yang merupakan keturunan suku Maya.
(IMF, The Independet, National Geographic/foto: yenisafak.com)