MHQH, Cara Melahirkan Penghafal Alquran dan Hadist

[JAKARTA, MASJIDUNA] — Di tengah situasi nasional yang relatif kondusif, Indonesia merajut persahabatan melalui hajatan besar berupa Musabaqah dengan pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Tak ada perdamaian tanpa adanya sikap saling menghormati dan menghargai kedaulatan antar bangsa.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, Muhammadiyah Amin   saat pembukaan Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadist (MHQH) Pangeran Sultan Bin Abdul Aziz Alu Su’ud Rahimahullah Tingkat Nasional ke-12 di Jakarta, Senin (3/2).

Baginya, prinsip dan pesan perdamaian  termaktub dalam Alquran yang menjadi pedoman dan petunjuk hidup umat muslim di seluruh dunia. Melalui Aquran, kalangan muslim pun mendapat banyak inspirasi dalam membangun tatanan dunia yang lebih aman, damai, adil, dan harmonis.

Nah melalui Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadist (MHQH) Pangeran Sultan Bin Abdul Aziz Alu Su’ud Rahimahullah, menjadi bagian dalam mendorong dan menggairahkan pendidikan Alquran dan Hadist.

“Sehingga kita bisa melahirkan penghafal Al Quran dan Hadits yang lebih banyak di masa mendatang,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, MHQH 2020M/1441H dibuka Duta Besar Arab Saudi, Essam bin Abed Al-Thaqafi di Hotel Balairung, Jakarta, Senin (03/02) malam. Hadir dalam pembukaan Imam dan Khatib Masjidil Haram serta Masjid Nabawi. Kemudian para dewan hakim, jajaran Ditjen Bimas Islam dan para peserta.

Sebanyak166 peserta putra yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia bakal beradu bakat dalam ajang MHQH tahun ini. Sementara 104 peserta putri akan berlomba di Hotel Rivoli Jakarta. MHQH 2020M/1441H akan berlangsung dari tanggal 3-6 Februari 2020. Ada empat kategori lomba hafalan Al-Qur’an, yaitu: 10 juz, 15 juz, 20 juz, dan 30 juz, serta satu kategori hafalan hadits yakni Kitab Umdatul Ahkam.

[AHR/Kemenag/foto: islamkafah.com]]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *