[JAKARTA, MASJIDUNA]—Menteri Agama Fahrul Razi mengaku baru tiga bulan menjabat sebagai orang nomor satu di Kementerian Agama. Karena itu bila kementeriannya berprestasi, katanya, karena jasa-jasa para pejabat sebelumnya.
Kementerian Agama dipersepsikan lain di tengah masyarakat. Kementerian yang mengurusi urusan kehidupan beragama ini, sangat sensitif terhadap isu-isu negatif. Misalnya, korupsi atau perilaku asusila. Karena itu, dalam sambutan Hari Amal Bhakti Kementerian Agama ke-74 di Auditorium H.M. Rasjidi, Jakarta, Jumat (17/1/2020) dia menyitir ucapan Menteri Agama di era Orde Baru Munawir Syazali: “Kementerian Agama ibarat orang yang memakai baju putih. Kena sedikit noda dan kotoran saja sudah kelihatan bekasnya.”
Saat dikonfirmasi terkait pernyatan tersebut, Fahrul menjawab singkat,” Ya tahulah artinya,” ujarnya. Fahrul yang bekas tentara itu menjelaskan lebih rinci bahwa para pegawai di Kementerian Agama harus menjaga nama baik institusi dan bekerja sesuai tupoksi.
Pernyataan Fahrul tentu saja tidak datang begitu saja. Harap maklum, dalam beberapa tahun belakangan, institusinya menjadi sorotan karena kasus-kasus korupsi yang bukan saja di pusat tapi juga di daerah.
Makna “baju putih” terkena “noda dan kotoran” yang dia sampaikan, mengibaratkan orang yang dianggap bersih dan suci, namun saat terkena kasus meskipun kecil, akan sangat terlihat dan menjadi bahan gunjingan. Semoga di hari jadinya ke 74, kementerian ini bisa menjaga marwah dan martabatnya.
(IMF/foto:kemenag.go.id)