Tahun 2020, Gus Miftah Ditunjuk Pemerintah Jadi Duta Pancasila

[JAKARTA, MASJIDUNA] – Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah bakal ditunjuk menjadi Duta Pancasila pada tahun 2020. Muballig alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini dinilai pendakwah yang konsisten berbicara mengenai kebangsaan.

Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Gus Miftah saat berceramah di Sumberejo, Durenan, Trenggalek Jawa Timur, awal pekan ini. “Insya Allah tahun 2020 saya diminta pemerintah menjadi duta Pancasila, karena dianggap kiai yang konsisten berbicara mengenai kebangsaan,” ujar Gus Miftah sebagaimana dilihat MASJIDUNA dalam tayangan Youtube “Campur Baur Channel”.

Dalam kesempatan tersebut tampak pula Bupati Trenggelek Mochammad Nur Arifin. Pria asal Lampung ini juga menyebutkan dirinya belum lama ini diundang menjadi pemateri di Lemhanas mengenai Pancasila dan empat pilar kebangsaan. “Nyuwun sewu, tak pikir (sosiasliasi empat pilar, red) ga efektif kok. Ragate milyaran sing teko titik (mohon maaf, jika saya pikir sosialisasi empat pilar biayanya mahal, tapi yang datang sedikit),” ujar Gus Miftah.

Ia membandingkan pengajian yang ia hadiri yang datang mencapai puluhan ribu jamaah. Menurut dia, dengan biaya yang tidak seberapa kegiatan pengajian lebih mengena untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat. “Sementara lek Gus Miftah pengajian, umpamane wingi nang Delta Sidoarjo kaleh konco-konco TNI/Polri, sing teko wong 75 ewu sak Gelora Sidoarjo Kebak, tribune dan lapangannya. (Sementara kalau Gus Miftah mengisi pengajian, seperti kemarin di Delta Sidoarjo bersama teman-teman TNI/Polri, yang hadir sebanyak 75 ribu orang, satu gelora penuh mulai dari tribun hingga lapangan)” ujar Gus Miftah.

Saya duduhke ke Jakarta, konco-konco BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila), ragate ra sepiro tapi rakyat ngerti tentang Pancasila (Saya kasih tahu (videonya) ke teman-teman BPIP, biayanya ga seberapa tapi rakyat paham tentang Pancasila),” imbuh dia.

Dalam kesempatan tersebut Gus Miftah juga memanggil seorang anak kecil untuk maju ke panggung. Ia meminta anak kecil tersebut membaca Pancasila di hadapan jamaah. Beberapa kali anak itu tampak salah saat menyebut sila keempat dan sila kelima. Selepas membaca Pancasila, Bupati Trenggalek mengganjar anak tersebut beruap uang sebesar Rp 200 ribu.

[RAN/Foto: BangkitMedia]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *