Menilik Layanan Jemput Sedekah Sampah, Bank Sampah Banjarmasin

[BANJARMASIN, MASJIDUNA] — Mendengar kata sampah, sudah barang tentu terbesit kotor di benak anda. Namun lain cerita, bila sampak diolah sedemikian rupa. Mulai teknis penjemputan sampah dari masyarakat. Adalah Bank sampah induk ‘Baiman’ di Banjarmasin, Kaliman Selatan menjangkau layanan lebih luas.

Yakni, menyediakan layanan jemput bagi masyarakat yang ingin menyedekahkan sampah yang ada nilai ekonomisnya. “Bank sampah kita mengembangkan adanya layanan jemput, di mana ini akan digerakkan pada 2020,” ujar Direktur Bank Sampah Induk “Baiman” Banjarmasin, Fathurrahman di Banjarmasin, Sabtu (14/15) sebagaimana dikutip MASJIDUNA dari laman Antara.

Menurut Fathurrahman, layanan tersebut dikhususkan bagi masyarakat yang hendak menyedekahkan sampahnya. Seperti rongsokan elektronik, bangku atau meja dan lain sebagainya. Menurutnya, alasan tidak bisa mendaur ulang atau ketiadaan bank sampah di wilayahnya menjadikan Baiman berupaya menjemput ‘sedekah’sampah tersebut.

“Hubungi saja bank sampah kita, pasti kita jemput, bahkan kita bisa gunakan pick up,” katanya.

Fathurrahman menuturkan pernah melakukan uji coba di wilayah komplek perumahan elit. Nah responnya kala itu, cukup banyak yang menyumbangkan sampahnya. Tentu saja sampah yang bernilai ekonomis bila di daur ulang. Dia menilai bila barang rongsokan yang menjadi sampah dibuang tanpa ada manfaatnya, tak ada salahnya disedekahkan ke bank sampah.

Sebab barang-barang rongsokan yang disumbangkan atau disedekahkan ke bank sampah itu, dapat didaur ulang menjadi barang kreatif. Misalnya bangku, dan meja bakal diolah kembali menjadi seperti semula oleh tim kreatif bank sampah induk. Menurutnya barang-barang rongsokan hasil daur ulang bakal disumbangkan ke panti asuhan, setidaknya bagi tempat yang memerlukan. Panti sosial misalnya.

Sejauh ini, kata Fathurrahman, Baiman telah mendapat hibah  barang-barang rongsokan dari aset pemerintah kota. Seperti komputer dan AC bekas. Ketimbang dimusnahkan dengan cara dibakar, alangkah baiknya dihibahkan ke bank sampah. Selain mendaur ulang, langkah tersebut membuat bank sampah tetap eksis.

275 unit

Lebih lanjut Fathurrahman mengatakan, jumlah bank sampah di Kota Banjarmasin sebanyak 275 buah. Dia memastikan keberadaan bank sampah bakal terus bertambah di Banjarmasin. Sebab, katanya sudah terdapat 10 titik yang mengusulkan pembangunan bank sampah.

“Artinya masyarakat mulai peduli akan kebersihan lingkungan,” katanya.

Fathurrahman bilang, bank sampah Banjarmasin sudah dapat membantu mengatasi masalah sampah hingga 200 ton lebih perbulannya. Kendati tidak seberapa, namun dengan jumlah produksi sampah di kota ini yang mencapai 600 ton perhari, tentunya langkah ini tetap berarti.

“Pemilahan sampah dari titik produksinya, yakni, terbesar itu dari rumah tangga, tentunya bank sampah sangat dekat dengan lingkungan masyarakat,” pungkasnya.

[AHR/Antara/ foto ilustrasi: lingkungan.lovelybogor.com]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *