[LOMBOK, MASJIDUNA]-— Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) merupakan agenda penting yang dilakukan oleh Lazismu. Pertemuan nasional ini adalah pilar utama yang dilakukan Lazismu dalam aktivitasnya di tahun 2019 untuk menghasilkan misi-misi yang akan dilakukan kembali di tahun 2020.
Apalagi, Rakernas tahun ini mengangkat tema “Philanthropreneurship untuk Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan”.
Rakernas dilaksanakan selama 3 (l 5 – 7 Desember 2019), di Hotel Puri Saron Senggigi, Lombok, Nusantara Tenggara Barat ini, dihadiri oleh perwakilan Kantor Lazismu tingkat wilayah dari seluruh Indonesia. Selain itu, para Badan Pengurus, Dewan Syariah dan Direksi Lazismu Pusat, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang diwakili oleh Ketua PP Muhammadiyah, Drs. H. M. Goodwill Zubir, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTB, utusan majelis dan lembaga pimpinan pusat Muhammadiyah, Gubernur NTB yang diwakili oleh Sekretaris Daerah DR. Ir. H. Iswandi, M.Si, Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid, Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Maneger Nasution, Kapolda NTB dan Kapolres Lombok Barat serta tamu undangan Lazismu.
Pada hari pertama pembukaan rakernas, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTB, Falahuddin mengatakan, Rakernas Lazismu 2019 bisa bangkitkan semangat kami di NTB dan dapat berkiprah di masyarakat.
Sementara Ketua Lazismu Pusat Hilman Latief, mengatakan, Lombok tidak asing bagi pegiat Lazismu dan Muhammadiyah yang bekerjasama dengan berbagai kalangan untuk kerja-kerja kemanusiaan dan beberapa yang terdampak.
Di Yogyakarta juga banyak sekali mahasiswa yang terdampak berkuliah di sana.
Lazismu berdiri sejak 2002, secara administratif telah sesuai dengan regulasi yang telah diatur oleh pemerintah, dan mendapatkan SK Kemenag pada 2002, dan dengan Undang-undang baru juga dikategorikan sebagai lembaga amil zakat nasional, yang keberadaannya ada ditingkat provinsi dan kabupaten.
“Mudah-mudahanan dengan kehadiran lembaga ini khususnya warga Muhammadiyah bisa membangun kekuatan sebagai organisasi sosial berbasis keagamaan yang peduli kepada masyarakat yang duafa dan punya keinginan untuk melakukan perubahan sosial yang jauh dari jangkauan pemerintah,” paparnya.
Sementara itu, Gubernur NTB yang diwakili oleh Sekretaris Daerah DR. Ir. H. Iswandi, M.Si, mengatakan bangga atas kegiatan rakernas ini. Ini tugas kita semua, karena kita dihadapkan pada yang paling mudah menggangu integrasi yakni persoalan kemiskinan, sebagai organisasi Islam mari bersama-sama untuk melawan kemiskinan,” jelasnya.
Perhatian pemerintah provinsi terhadap organaisasi Muhammadiyah, bisa dilihat dari kemajuan pembangunan di NTB yang didukung oleh pergerakan ormas Islam, sehingga dari waktu ke watu pemerintah provinsi berharap dapat bersinergi memajukan pembangunan di daerah.
Lazismu sebagai salah satu komponen di Muhammadiyah dapat mewujudkannya apalagi dalam rakernas dapat menghasilkan putusan-putusan yang strategis.
(IMF)