Ini 5 Penelitian Terbaik Dosen Perguruan Tinggi Islam

[JAKARTA, MASJIDUNA]—Kementerian Agama mengadakan acara Biannual Conference on Research Result (BCRR) di UIN Sunan Gunung Djati, pada 2-4 Desember lalu.

Hasilnya, dipilih lima penelitian terbaik para dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).

Ada 64 hasil penelitian terseleksi yang dikompetisikan pada even yang rencananya digelar dua tahun sekali ini.

Setelah melalui tahapan presentasi melalui paralel session, terpilih lima hasil penelitian terbaik utama sebagai berikut:

  1. Agus Salim (UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi), judul penelitian: Dari Netral-Pasif ke Netral-Aktif: Melacak Jejak-Jejak Justifikasi Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam Mengadvokasi Identitas Islam Moderat.
  2. Hasniah Aliah (UIN Sunan Gunung Djati Bandung), judul penelitian: Fabrikasi Semikonduktor Keramik ZnxFe2x03;Mn Berbahan Alam Lokal sebagai Sensor Alkohol dan Formalin.
  3. Muzayyin Ahyar (IAIN Samarinda), judul penelitian: Aksi Bela Islam; Kliktifisme Islam dan Otoritas Baru Propaganda Agama di Era Milenial di Indonesia.
  4. Aksin (IAIN Ponorogo), judul penelitian: Dari Membela Tuhan ke Membela Manusia (Kritik atas Nalar Agamaisasi Kekerasan)
  5. Mada Sanjaya W.S (UIN Sunan Gunung Djati Bandung), judul penelitian: Integrasi Ilmu Falaq, Sains dan Teknologi Robot dalam Perancangan Alat Ukur Arah Kiblat Portable Menggunakan Metode al-Biruni dalam Kitab Tahdid Nihayat al-Amakin.

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi mengingatkan civitas akademika PTKI untuk konsisten dalam menghasilkan riset berkualitas. Menurutnya, hasil riset yang mumpuni diperlukan dalam rangka ikut meningkatkan kualitas sumber daya manusia(SDM). Peningkatan kualitas SDM akan memberikan pengharapan kerja yang berorientasi pada peningkatan kecakapan serta penguatan keagamaan yang baik.

“Tantangan terbesar dari dunia perguruan tinggi manapun adalah bidang riset ini. Kewibawaan dan nama besar perguruan tinggi juga sangat ditentukan oleh riset,” katanyaa di Bandung, Rabu (4/12/2019).

(IMF/foto: kemenag)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *