[JAKARTA, MASJIDUNA] — Pengembangan ekonomi syariah terus digencarkan khususnya di bidang zakat dan wakaf. Karenanya, perlu mendapat perhatian khusus. Apalagi potensi zakat sebesar Rp12,7 triliun di 2018. Terlebih Indonesia menjadi negara dengan berpenduduk muslim terbesar di Asia Tenggara.
Demikian disampaikan Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin dalam Seminar Nasional ‘Zakat Wakaf Goes to Campus 2019’ di Univesitas Islam Negara (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Rabu (02/10). “Dana zakat dapat berperan menunjang agenda pengurangan kemiskinan dan kesenjangan ekonomi,” ujarnya.
Dia yakin dengan besarnya potensi wakaf uang di Indonesia dapat menjadi penopang dalam pengentasan kemiskinan bila dimaksimalkan. Muhammadiyah Amin menunjuk Badan Wakaf Indonesia (BWI) periode 2017 misalnya, mencatat realisasi realisasi wakaf uang sebesar Rp185 miliar .
Sementara, tanah wakaf tercatat 5.193.250 km2 dengan catatan 90% hanya dimanfaatkan untuk fungsi yang kurang produktif yaitu pemakaman, masjid dan pondok pesantren. Di aspek potensi wakaf uang di Indonesia mencapai Rp60 triliun per tahunnya dengan asumsi 50 juta muslim.
Nah adanya ketimpangan antara potensi dan realisasi pengumpulan zakat dengan pengembangan wakaf mesti dicari jalangan tengahnya. Misalnya terus mempromosikan zakat dan wakaf agar masyarakat menunaikan sebagian hartanya.
Menurutnya, pemerintah sebagai pembuat regulasi, pembina hingga pengawas pengelolaan zakat dan wakaf tak hentinya melakukan edukasi kepada masyarakat. Seperti halnya zakat wakaf goes to campus 2019 yang berlangsung di beberapa kampus
“Pendekatan-pendekatan yang bersifat persuasif dan edukatif kepada generasi milenial, dalam mensosialisasikan tema keagamaan terkait zakat dan wakaf,” pungkasnya.
Perlu diketahui, Zakat Wakaf Goes To Campus diinisiasi Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam Kemenag. Tujuannya, menguatkan literasi keuangan dan perekonomian syariah di sejumlah universitas dengan konsep seminar nasional.
Selain itu, menggelar lomba Essai Zakat Wakaf yang melibatkan Mahasiswa seluruh Indonesia. Sebelumnya, program serupa juga telah digelar di Universitas Indonesia (UI) dan Institut Pertanian Bogor (IPB).
[AHR]