[JAKARTA, MASJIDUNA] – Wajah DPR RI Periode 2019-2024 ini diisi sebagian oleh wajah-wajah baru. Menariknya, dari 575 anggota DPR terpilih, ada empat anggota DPR yang berstatus aktif sebagai pimpinan ormas Islam. Tiga sebagai Ketua Umum badan otonomi di lingkungan NU, satunya sebagai Sekjen PBNU. Keempatnya tersebar di PKB dan PDIP.
Dari penelusuran MASJIDUNA, dari 575 anggota DPR terpilih periode 2019-2024, terdapat tiga anggota DPR yang saat ini masih aktif menjadi Ketua Umum organisasi kemasyarakatan Islam. Satu anggota DPR saat ini menjadi Sekjen PBNU
Keempatnya adalah M Nabil Haroen (PDI Perjuangan/Jateng V), Yaqut Cholil Qoumas (PKB/Jateng X), Anggia Emarini (PKB/Jawa Timur VI) serta Helmy Faishal Zaini, (PKB/NTB II)
Pertama, M Nabil Haroen, saat ini ia menjadi Ketua Umum PP Pagar Nusa, organisasi otonom yang berada di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU). Ia terpilih menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa pada 5 Mei 2017. Nabil menjadi anggota DPR RI ini merupakan debut perdananya. Ia mewakili PDI Perjuangan dari Dapil Jateng V.
Kedua, Yaqut Cholil Qoumas yang selama ini dikenal sebagai Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Periode 2015-2020. Keanggotaan Yaqut sebagai anggota DPR ini merupakan periode kedua. Yaqut selama ini lebih dikenal publik dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum GP Ansor ketimbang sebagai anggota DPR RI. Ia berasal dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Ketiga, Anggia Emarini. Wajah baru di parlemen yang mewakili Jatim VI. Ia merupakan politisi PKB. Saat ini Anggi, demikian ia kerap disapa juga sebagai Ketua Umum PP Fatayat NU Periode 2015-2020. Organisasi yang berada di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU). Sebelumnya ia juga menjadi staf khusus Bidang Komunikasi dan Kemitraan era Menpora Imam Nahrawi.
Keempat, Helmy Faishal Zaini. Wajah lama di pentas politik nasional ini merupakan Sekjen PBNU periode 2015-2020. Politisi PKB ini selama lima tahun terakhir ini lebih banyak dikenal publik sebagai Sekjen PBNU. Di saat bersamaan ia juga menjadi anggota DPR di periode 2014-2019. Sebelumnya, Helmy menjadi Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal era Presiden SBY. [RAN]