Kepanduan Islam dan Gerakan Pramuka di Indonesia

[JAKARTA, MASJIDUNA] – Setiap tanggal 14 Agustus Indonesia memperingati hari pramuka sebagaimana merujuk Keputusan Presiden (Kepres) No 448 Tahun 1961. Ada kontribusi kepanduan Islam atas lahirnya Gerakan Pramuka di Indonesia. Bagaimana kilas balik sejarah keberadaan Pramuka di Indonesia?

Bagi masyarakat Indonesia, bisa dipastikan pernah mengenyam aktivitas di Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka). Karena sejak sekolah tingkat dasar, anak didik telah dikenalkan dengan Gerakan Pramuka dengan pengelompokan Pramuka Siaga (7-10 Tahun), tingkat SLTP dikenal dengan Pramuka Penggalang (11-15 tahun, tingkat SLTA dikenal dengan Pramuka Penegak (16-20 Tahun) serta Pramuka Pandega untuk kelompok usia 20-25 tahun.

Gerakan Pramuka di Indonesia tidak bisa dipisahkan dari sejarah pergerakan kemerdekaan Republik Indonesia. Sebagaimana MASJIDUNA kutip dari Wikipedia, pertama kali gerakan kepanduan yang didirikan oleh kelompok pribumi diprakarsai oleh Sri Paduka Mangkunegara VII pada tahun 1916 dengan membentuk Javaansche Padvinders Organisatie, merupakan cabang organisasi kepramukaan cabang Hindia Belanda.

Pada tahun 1920, sejumlah kepanduan berdiri di Indonesia seperti “Padvinder Muhammadiyah” yang berubah nama menjadi Hizbullah (HW) yang didirikan oleh Muhammadiyah. Ada pula “Syarikat Islam Afdeling Padvinderij” yang didirkan oleh Syarikat Islam, kemudian berganti nama menjadi “Syarikat Islam Adveling Pandu” (SIAP), Nationale Islamietische Padvinderij (NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB), ada juga “Nationale Padvinderij” yang didirikan Budi Utomo. Pada tanggal 23 Mei 1928, kepanduan pribumi tersebut mendirikan perkumpulan dengan membentuk Persaudaraan Antar Pandu Indonesia (PAPI).

Pada kurun waktu 1928-1935, bermunculan sejumlah pandu kepemudaan yang bernapaskan agama dan kebangsaan. Seperti kepanduan Islam yakni Pandu Ansor, Al Wathonu, Hizbul Wathan, Kepanduan Islam Indonesia, Islamitische Padvinders Organisatie (IPO). Ada juga kepanduan Kristen seerti Tri Dharma, Kepanduan Asas Katolik sera Kepanduan Masehi Indonesia.

Sedangkan kepanduan yang bernapas kebangsaan yakni Pandu Indonesia (PI), Parvinders Organisatie Pasundan (POP), Pandu Kesultanan (PK), Sinar Pandu Kita (SPK) dan Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI).

Berbagai elemen kepanduan tersebyt menggelar Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem (PERKINO) yang dilaksanakan pada 19-23 Juli 1941 di Yogyakarta sebagai upaya untuk menggalang persatuan dan kesatuan antarkepanduan di Indonesia.

Kelahiran Gerakan Pramuka di Indonesia secara resmi dicetuskan melalui Keppres No 238 Tahun 1961 oleh Presiden Soekarno yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia.

Momentum pelantikan Majelis Pembina Nasional (Mapimnas) dan Kwartir Nasional (Kwarnas) pada 14 Agustus 1961 di Istana Negara menjadi penanda peringatan Hari Pramuka digelar setiap tanggal 14 Agustus. Apa kenangan Anda selama aktif di Pramuka? Selamat Hari Pramuka, Kakak. [FAR]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *