[JAKARTA, [MASJIDUNA] — Perekonomian kerap mengalami pasang surut. Berbagai upaya dalam memajukan perekonomian kerakyatan terus dilakukan. Melibatkan berbagai para pemangku kepentingan menjadi keharusan. Antara lain Masjid. Tempat ibadah yang juga berkumpul dalam memikirkan persoalan umat tak lepas dari pengembangan perekonomian berbasis syariah.
Komitmen itulah yang dilakukan Dewan Masjid Indonesia (DMI). Pimpinan Pusat (PP) DMI bertekad memajukan ekonomi berbasis masjid. Antara lain dengan menggandeng sejumlah perbankan syariah.
Setidaknya bila 10 persen masjid yang terdapat di Indonesia mendapat layanan perbankan syariah, bukan tidak mungkin jamaah masjid dan perbankan syariah bakal maju pesat. Demikian disampaikan Wakil Presiden (Wapres) Muhammad Jusuf Kalla dalam sebuah acara Halal Bihalal yang digelar DMI dan Majelis Ulama beberapa waktu lalu di Jakarta.
“Bayangkan Pak, kalau 10 persen saja, jadi 100 ribu masjid saya menjdapat layanan dan perbankan syariah, bagaimana majunya umat?,” ujarnya sebagaimana dilansir laman DMI.
Terlebih, perbankan berbasis syariah sedang menggeliat perkembangannya. Bagi JK, begitu biasa disapa, bila saja ekonomi masyarakat dan dunia perbankan syariah tumbuh dengan positif maka otomatis masjid pun diharapkan menjadi makmur bagi umat.
Ketua Umum DMI itu berpandangan, dampak dari perekonomian berbasis masjid yang positif, masyarakat dapat membuka usaha kecil menengah (UMKM). Setidaknya di sekitar lingkungan masjid UMKM dan bank syariah bakal tumbuh.
Pengurus masjid pun sedianya membantu para nasabah yang notabene jamaah masjid dalam mendapatkan modal usaha melalui perkreditan melalui perbankan syariah. “Kalau tidak bayar kreditnya, nanti hubungi pengurus masjid bantu panggil nasabahnya supaya dia bayar, itu juga gunanya,” ujarnya.
DMI dalam memajukan ekonomi berbasis masjid pun telah menandatangani nota kesepahaman dengan tiga perbankan syariah serta satu perbankan umum. Keempatnya adalah, Bank Nasional Indonesia (BNI) Syariah, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah, Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Tabungan Negara (BTN).
Tak hanya itu, DMI pun meneken nota kesepahaman serupa degan PT Domet Anak Bangsa (Gopay). [hdt]