Pernyataan Sikap Poroz Terkait Tragedi Wamena

[JAKARTA. MASJIDUNA]—Tragedi kemanusiaan yang terjadi di Wamena, Papua, telah menarik perhatian masyarakat Indonesia dalam sepekan terakhir. Sebab peristiwa berdarah itu, terjadi dalam satu wilayah NKRI yang melibatkan sesama anak bangsa.

Organisasi Pengelola Zakat (Poroz) menyatakan sikap atas tragedi tersebut. Menurut rilis yang ditandatangani oleh Sekjen Poroz Rizaludin Kurniawan, kerusuhan yang menimbulkan banyak korban jiwa di Wamena, Papua adalah bukti kita perlu belajar lebih dalam tentang menjadi
sebuah bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Atas tragedi kemanusiaan yang terjadi di Papua itu, Perkumpulan Organisasi Pengelola Zakat (Poroz) menyatakan sikap sebagai berikut.

Pertama, bangsa Indonesia perlu memahami lagi tentang persaudaraan dalam bingkai kebangsaan (ukhuwah wathaniyah). Para pendiri negara sejak sebelum kemerdekaan telah bersepakat duduk dan berdaulat bersama. Semangat satu bangsa ini perlu diwujudkan dalam sikap dan perilaku penuh kedamaian.

Kedua, seluruh anggota POROZ menyatakan turut belasungkawa sedalamdalamnya atas korban yang wafat, dan para pengungsi yang kehilangan harta bendanya.

Ketiga, mendukung Presiden dan negara hadir untuk memberikan perhatian penuh dan monitoring terus situasi yang terjadi di Papua. Serta kepada Polri kami minta segera menahan dan menindak tegas seluruh pelaku kerusuhan, agar perdamaian kembali hadir di Papua.

Keempat, mengimbau semua pihak menahan diri dan bertindak bijaksana dengan mempertimbangkan keutuhan bangsa Indonesia.

Kelima, mendorong kepada seluruh elemen bangsa segera melakukan penanganan dan gerakan kemanusiaan bagi keluarga dan pengungsi yang jadi korban.

Organisasi induk anggota Poroz, yaitu Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah,
Hidayatullah, Dewan Dakwah, Persatuan Islam, Wahdah Islamiyah dan Al-Irsyad Al-Islamiyah telah memberikan sikap dan mendorong badan otonom serta elemen organisasi untuk terjun langsung menangani para pengungsi di titik-titik lokasi pengungsian, baik di Wamena maupun Sentani, Jayapura.

Kami juga membuka kesempatan bagi masyarakat yang hendak berkontribusi kemanusiaan. Demikian pernyataan sikap ini, atas nama kemanusiaan untuk menghadirkan damai di Papua.
Jakarta, 28 September 2019 PERKUMPULAN ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (POROZ). (IMF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *