
[JAKARTA, MASJIDUNA] —- Situasi wabah Covid-19 amat mengkhawatirkan belakangan terakhir. Jumlah kasus positif Covid-19 terus merangkak naik di sejumlah wilayah. Khususnya DKI Jakarta yang mulai kembali menerapkan Pembatasan Sosial berskala Besar (PSBB) secara total. Upaya tersebut menjadi cara dalam menekan laju penyebaran Covid-19.
Tak dipungkiri, pandemik Covid-19 berdampak besar terhadap keberlangsungan ekonomi rakyat. Oleh sebab itu, diperlukan terobosan dalam membantu ekonomi keumatan. Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf M. Fuad Nasar mengatakan sektor kesehatan harus diutamakan dibanding pemulihan ekonomi.
Namun kebutuhan pokok harian masyarakat tak dapat ditunda. Pasalnya menyangkut nyawa, kehidupan manusia dan kestabilan negara. Fuad pun mengajak pengelola zakat, infak, dan sedekah (ZIS) agar memperkuat komitmen keislaman, kebangsaan, dan komitmen keamilan dalam menjalankan tugas dan fungsinya mengelola amanah umat.
Dia berharap, keuangan sosial umat dengan instrumen ZIS dan wakaf dapat mengisi peran strategis sebagai salah satu pilar ketahanan ekonomi nasional. Keuangan sosial umat pun mesti dapat dioptimalkan sebagai jaring pengaman sosial. Khususnya bagi warga miskin.
“Kita berada di kapal yang sama dalam menghadapi tantangan pandemi Covid-19 yang juga berdampak pada masalah kemiskinan,” ujarnya, Jumat (11/9).
Dia mengimbau agar rakyat yang amat terdampak dan membutuhkan bantua akibat situasi pandemik mendapat uluran tangan. Terutama mereka yang tidak dapat bekerja dan tak memiliki pendapatan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Sekecil apa pun yang kita perbuat insya Allah bermanfaat bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan,” pungkasnya.
[AHR/Kemenag/Foto:semarak.co]
