Pembatalan Sertifikasi Penceramah, Penguatan Kompetensi Lebih Rasional

[SURABAYA, MASJIDUNA] — Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mendukung langkah Kementerian Agama (Kemenag) yang membatalkan program sertifikasi bagi penceramah. Sementara penguatan kompetensi jauh lebih rasional. Rencana sertifikasi untuk penceramah ini mencuat pertengahan tahun 2020 dan menuai kontroversi.

“Namun, Kementerian Agama telah membatalkan ini dan memilih melaksanakan penguatan kompetensi penceramah agama dengan melibatkan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan ormas lainnya,” ujarnya, Selasa (6/4/).

Senator asal Jawa Timur itu menilai keputusan membatalkan rencana tersebut sudah tepat. Menuurtnya sedari  awal, rencana tersebut malah menjadi kontroversi. Bahkan  pro dan kontra terus mencuat. Sebaliknya dengan langkah penguatan kompetensi lebih rasional dan cenderung tidak menuai kontroversi banyak pihak.

LaNyalla menjelaskan, dengan pelatihan penguatan, Indonesia akan memiliki para penceramah yang tangguh dan berwawasan nasionalisme. Dengan begitu, masyarakat pun tercerahkan. Sebab para penceramah merupakan garda terdepan dalam membentuk opini dan paradigma masyarakat.

Dia berharap dilakukan penguatan substansi dan materi yang berwawasan kebangsaan dan pertahanan nasional, serta anti terorisme yang disampaikan para penceramah.

“Penceramah bisa memberikan pengetahuan mengenai ancaman dan tantangan bangsa. Sehingga masyarakat menjadi waspada dan bersatu membangun bangsa ke depan,” pungkasnya.

[AHR/Ilustrasi foto:net]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *