Maulid: Antara Tradisi dan Penghormatan Kepada Nabi Muhammad

[JAKARTA, MASJIDUNA]—Tradisi Maulid Nabi, yang merupakan hari kelahiran Nabi Muhammad pada 12 Rabiul Awwal, sudah lama dilaksanakan oleh umat Islam di dunia. Wabil khusus di Indonesia, bahkan bercampur dengan tradisi lokal.

Pimpinan Pondok Pesantren Raudhtaut Thalibin, Rembang, KH Mustofa Bisri mengatakan tidak ada nabi yang hari lahirnya diperingati selain Nabi Muhammad.

Hal itu menunjukkan keistimewaan nabi akhir zaman tersebut. Di Indonesia, setiap peringatan Maulid Nabi, merupakan hari libur nasional, seperti pada Sabtu (9/11/2019) yang bertepatan dengan 12 Rabiul Awwal.

Berbagai peringatan pun ramai di setiap daerah. Pembacaan salawat, rawi, dan pengajian adalah hal yang lazim di Jakarta.

Di Padang Pariaman, Sumatera Barat ada Tradisi Bungo Lado (berarti bunga cabai).Bungo Lado merupakan pohon hias berdaunkan uang yang biasa juga disebut dengan pohon uang.Uang kertas dari berbagai macam nominal itu ditempel pada ranting-ranting pohon yang dipercantik dengan kertas hias.

Tradisi bungo lado menjadi kesempatan bagi warga yang juga perantau untuk menyumbang pembangunan rumah ibadah di daerah itu.

Sementara di Jawa Barat ada tradisi muludan, yang diisi dengan berbagai kegiataan seperti tabligh akbar, berbagai lomba seperti lomba pidato, baca quran atau azan.

Di Sumedang, Jawa Barat, ada upacara khusus mencuci benda-benda pusaka di setiap hari muludan tersebut. Biasanya dilaksanakan di Alun-alun Kota Sumedang.

Sementara tradisi Kirab Ampyang, yang berlangsung di Loram Kulon, Jati, Kudus, Jawa Tengah, merupakan tradisi kirab di depan Masjid Wali.

Pada awalnya kegiatan ini merupakan media penyiaran agama Islam di wilayah tersebut. Tradisi itu dilakukan oleh Ratu Kalinyamat dan suaminya Sultan Hadirin.

Tradisinya dengan menyajikan makanan yang dihiasi dengan ampyang atau nasi dan krupuk yang diarak keliling Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kudus, sebelum menuju ke Masjid Wali At Taqwa di desa setempat.

Masih banyak tradisi mualid nabi di sejumlah daerah di nusantara. Namun intinya adalah mengangungkan kenabian. Hal yang seringkali dilakukan adalah membagikan makanan dan berbagi kepada sesama.(IMF, foto:alif.id)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *